Mangga adalah buah berbiji besar yang berasal dari pohon Mangga tropis.
Buah ini diyakini berasal dari wilayah yang meliputi Myanmar barat laut, Bangladesh, dan India timur laut.
Sejak zaman kuno, mangga telah dibudidayakan di Asia Selatan dan Tenggara, menghasilkan dua varietas modern yang berbeda: tipe India dan tipe Asia Tenggara.
Seiring waktu, budidaya mangga telah menyebar ke seluruh dunia, menjadikannya salah satu buah paling populer di banyak negara. Pertumbuhan mangga sangat melimpah di daerah tropis dan subtropis, seperti India, Thailand, dan Filipina, di mana berbagai varietas mangga dapat ditemukan.
Secara global, ada ratusan varietas mangga, masing-masing memiliki ukuran, bentuk, rasa manis, warna kulit, dan warna daging yang beragam. Buah mangga memiliki berbagai warna, mulai dari warna pucat, keemasan, hijau, hingga oranye. Mangga sebagai buah nasional India, Pakistan, dan Filipina, sedangkan pohon mangga adalah pohon nasional Bangladesh
Mangga mendapatkan reputasi sebagai "raja buah tropis" karena nilai gizinya yang tinggi. Misalnya, 100 gram mangga mengandung vitamin A dalam jumlah yang signifikan, sekitar 3,8%, dua kali lebih banyak dari aprikot.
Selain itu, mangga memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk dan stroberi. Setiap 100 gram daging buah mangga mengandung antara 56,4 hingga 137,5 mg vitamin C, dengan beberapa varietas mencapai 189 mg.
Kelezatan mangga tidak hanya dapat dinikmati buahnya secara langsung saja. Ini banyak digunakan dalam berbagai olahan makanan lezat dan minuman lainnya. Es krim mangga, smoothie mangga, dan puding mangga hanyalah beberapa contoh makanan penutup berbahan dasar mangga yang lezat.
Camilan ini menawarkan rasa mangga yang kaya dan tekstur yang menyenangkan, memberikan kenikmatan luar biasa bagi mereka yang menikmatinya. Mangga juga dapat digunakan untuk membuat selai, jus, dan salad untuk menambah cita rasa serta variasi pada beragam hidangan.
Selain itu, mangga memiliki banyak fungsi lain. Kayu mangga yang terkenal dengan daya tahan dan seratnya yang indah sering digunakan dalam pembuatan furnitur dan kerajinan tangan, menjadikannya bahan serbaguna untuk dekorasi interior. Daun dan kulit mangga juga digunakan dalam pengobatan herbal, karena memiliki khasiat obat tertentu.
Saat menentukan kematangan mangga, dua indikator penting adalah bau dan teksturnya. Meskipun penampilan dapat memberikan beberapa petunjuk, itu tidak boleh menjadi satu-satunya dasar penilaian. Untuk memastikan apakah mangga yang baru dibeli cukup matang untuk dinikmati, pertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
1. Bentuk Buah:
Pada sebagian besar varietas mangga, buah bulat dan montok lebih disukai daripada yang pipih. Namun, sangat penting untuk mempertimbangkan karakteristik spesifik dari varietas mangga yang berbeda.
2. Pangkal Buah:
Daging dan kulit yang mengelilingi batang harus agak menggembung dan relatif bulat. Saat mangga belum matang, ujung batangnya akan cenderung lebih rata, menandakan bahwa daging, sari buah, dan kandungan gula di dalamnya belum matang sempurna. Sebaliknya, mangga yang matang tentunya akan memiliki daging yang montok dan batang yang sedikit terangkat.
3. Warna Buah:
Warna saja bukanlah indikator yang dapat diandalkan. Warna mangga menunjukkan jumlah sinar matahari yang diterima daripada kesegarannya. Selain itu, varietas mangga yang berbeda menunjukkan warna pematangan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, hanya mengandalkan warna untuk menentukan kematangan kurang disarankan.
Mangga adalah buah serbaguna dengan sejarah yang kaya dengan popularitasnya yang meluas. Nilai gizi, rasanya yang enak, serta kegunaannya yang beragam menjadikannya buah favorit di berbagai negara.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti bentuk, warna, dan tekstur secara keseluruhan, seseorang dapat menentukan kematangan mangga dengan optimal, memastikan buah mangga lezat sudah siap untuk segera dinikmati.