Harimau putih adalah mutasi dari gen harimau. Di antara enam subspesies harimau, jenis untuk harimau putih hanya ada pada harimau Bengal dan harimau Timur Laut, sementara populasi harimau putih Timur Laut sangatlah langka, sedangkan harimau putih Bengal memiliki populasi lebih dari 200 saat ini dan merupakan harimau putih paling umum yang dapat ditemukan.
Lalu, bagaimana harimau putih terbentuk? Mengapa harimau putih jarang muncul di alam? Bagaimana populasi harimau putih Bengal menjadi begitu besar? Mari kita pelajari lebih lanjut tentang harimau putih.
Bagaimana harimau putih terbentuk?
Harimau putih Bengal sering keliru dianggap sebagai penderita albinisme, tetapi sebenarnya tidak. Harimau dengan albinisme sejati tidak memiliki garis-garis di tubuhnya. Sebaliknya, harimau putih Bengal memiliki garis-garis hitam atau coklat tua yang normal. Sebenarnya, semua harimau dengan bulu "abnormal" terkait dengan mutasi dalam gen yang mengontrol warna rambut (gen A477V).
Dalam keadaan normal, harimau memiliki gen yang memungkinkan mereka menampilkan warna bulu normal, tetapi ketika gen A477V mengalami mutasi, mereka akan menjadi harimau putih.
Dari sudut pandang evolusi, harimau mengalami zaman es. Di lingkungan utama es dan salju, bulu putihnya akan lebih memudahkan mereka untuk menyembunyikan diri, dan beberapa ilmuwan meyakini bahwa pada zaman es, bulu harimau mungkin didominasi oleh warna putih.
Oleh karena itu, terbentuknya harimau putih disebabkan oleh mutasi gen yang mengontrol warna bulu harimau, meskipun peluang terjadinya mutasi gen tersebut sangat rendah. Gen yang bermutasi ini resesif, bahkan jika kedua orang tua membawa sel resesif putih, namun mungkin hanya ada satu dari empat kemungkinan untuk menghasilkan harimau putih.Dalam lingkungan liar, bulu putih tidak baik untuk kelangsungan hidupnya dan kemampuan untuk bertahan hidup di alam liar sangat rendah, ini adalah alasan mengapa harimau putih sangat langka.
Mengapa jumlah harimau putih di Bangladesh begitu tinggi?
Ini merupakan hasil dari campur tangan manusia, di mana manusia membiarkan perkawinan sedarah antara harimau putih agar dapat menghasilkan lebih banyak harimau putih.
Meskipun perkawinan sedarah dapat menyebabkan berbagai cacat pada keturunannya, namun mereka nantinya akan disaring secara artifisial untuk menjaga agar mereka berkembang biak dengan baik. Di penangkaran, mereka "diberi makan dan diberi pakaian" , sehingga membantu mereka dapat memiliki tingkat kelangsungan hidup yang lebih tinggi.
Di lingkungan saat ini, sulit bagi harimau putih untuk bertahan hidup di alam liar karena kemampuan utama mereka ialah mengandalkan serangan diam-diam untuk berburu, dan bulu tubuh putih mereka membuatnya lebih cenderung menonjol dan mengekspos diri, sehingga hanya pembiakan penangkaran yang dapat menjamin kelangsungan hidup dan reproduksi mereka dengan baik.